Susu Kedelai
Susu kedelai
adalah hasil ekstaksi kedelai oleh air. Catatan sejarah menyebutkan bahwa susu
kedelai dan tahu telah diproduksi di Cina pada periode 25-220 tahun sebelum
masehi. Catatan tertua mengenai susu kedelai dan tahu juga ditemukan di Cina
sekitar 1500 tahun sebelum masehi, dalam suatu posisi “Ode to Tofu” yang ditulis oleh Su Ping. Dari Cina susu kedelai berkembang
ke jepang, dan baru setelai perang dunia II minuman ini merambah ke Asia-asia
timur dan tenggara lainnya.
Kelebihan dari susu kedelai adalah tidak mengandung laktosa sehingga susu
kedelai ini cocok untuk dikonsumsi penderita intoleransi laktosa, yaitu seseorang yang tidkak mempunyai enzim lactase dalam tubuhnya sehingga
orang tersebut tidak dapat mencerna makanan yang berlemak. Untuk meningkatkan
kandungan gizinya, susu kedelai dapat diperkaya dengan vitamin dan mineral yang
dibutuhkan tubuh. Menurut Henny Krissetiana H., susu kedelai tidak kalah dengan
susu sapi maupun air susu ibu (ASI). Untuk lebih jelasnya kandungan susu
kedelai, susu sapi, dan ASI dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2
Komposisi Susu Kedelai, Susu Sapi, dan ASI per 100 gram
Komposisi
|
Susu Kedelai
|
Susu Sapi
|
ASI
|
Air (%)
|
88,60
|
88,60
|
88,60
|
Kalori (kkal)
|
52,99
|
58,00
|
62,00
|
Protein (%)
|
4,40
|
2,90
|
1,40
|
Karbohidrat
(%)
|
3,80
|
4,50
|
7,20
|
Lemak (%)
|
2,50
|
0,30
|
3,10
|
Vit. B1 (%)
|
0,04
|
0,04
|
0,02
|
Vit. B2 (%)
|
0,02
|
0,15
|
0,03
|
Vit. A (%)
|
0,02
|
0,20
|
0.20
|
Kalsium (mg)
|
15
|
100
|
35
|
Fosfor (mg)
|
49
|
90
|
25
|
Natrium (mg)
|
2
|
16
|
15
|
Besi (mg)
|
1,2
|
0,1
|
0,2
|
Asam lemak
jenuh (%)
|
40-48
|
60-70
|
55,3
|
Asam lemak
tidak jenuh (%)
|
52-60
|
30-40
|
44,7
|
Kolesterol
(mg)
|
0
|
9,24-9,9
|
9,3-18,6
|
Abu (gram)
|
0,5
|
0,7
|
0,2
|
1) Gizi
Susu Kedelai
Komposisi susu kedelai hamper sama
dengan susu sapi. Oleh karena itu, susu kedelai dapat digunakan sebagai
pengganti susu sapi. Susu kedelai ini sangat baik dikonsumsi oleh mereka yang
alergi terhadap susu sapi, yaitu orang-orang yang tidak punya ataukurang enzim
lactase dalam saluran pencernaannya sehingga tidak mampu mencerna laktosa dalam
susu sapi.
Laktosa yang lolos ke usus besar
akan dicerna oleh jasad renik yang ada di sana. Akibatnya, orang yang tidak
toleran terhadap laktosa akan menderita diare
tiap kali minum susu sapi. Umumnya, mereka orang dewasa yang tidak minum
susu pada waktu masih kecil. Oleh karena itu, penderitanya kebanyakan berasal
dari kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Negara-negara berkembang.
Untuk balita, dua gelas susu kedelai
sudah dapat memenuhi 30% kebutuhan protein sehari. Dibandingkan susu sapi,
komposisi asam amino dalam protein susu kedelai kekurangan jumlah asam amino
metionin dan sistein. Akan tetapi, karena kandungan asam amino lisin yang cukup
tinggi, susu kedelai dapat meningkatkan nilai gizi protein dari nasi dan
makanan sereal lainnya.
Mutu protein dalam susu kedelai
hampir sama dengan mutu protein susu sapi. Misalnya, protein efisien rasio
(PER) susu kedelai adalah 2,3, sedangkan PER susu sapi 2,5. PER 2,3 artinya,
setiap gram protein yang dimakan akan menghasilkan pertambahan berat badan pada
hewan percobaan (tikus putih) sebanyak 2,3 g pada kondisi percobaan baku. Susu
kedelai tidak mengandung vitamin B12 dan kandungan mineralnya terutama kalsium
lebih sedikit ketimbang susu sapi. Oleh karena itu, dianjurkan penambahan atau
fortifikasi mineral dan vitamin pada susu kedelai yang diproduksi oleh industri
besar.
Secara umum susu kedelai mempunyai
kandungan vitamin B2, B2 niasin, piridoksin, dam golongan vitamin B yang
tinggi. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah cukup banyak ialah vitamin E
dan K.
2) Komponen
Antigizi dan Pengganggu
Menurut Sutisno K., jika dibuat
dengan cara yang tidak baik, susu kedelai masih mengandung senyawa antigizi dan
senyawa penyebab off-flavour (penyimpan
cita rasa dan aroma pada produk olahan kedelai) yang berasal dari bahan
bakunya, yaitu kedelai.
Senyawa antigizi di antaranya antitrypsin, hemaglutinin, asam
fitat, dan oligosakarida penyebab flatulensi (timbulnya gas dalam perut
sehingga perut menjadi kembung). Sedangkan senyawa penyebab off-flavour pada kedelai misalnya
glukosida, saponin, estrogen. Senyawa-senyawa tersebut harus dihilangkan
sehingga mengahsilkan susu kedelai dengan mutu terbaik dan aman untuk
dikonsumsi manusia. Untungnya, proses penghilangan senyawa pengganggu ini tidak
sulit.
Untuk memperoleh susu kedelai yang
baik dan layak konsumsi, diperlukan syarat bebas dari baud an rasa langu
kedelai, bebas antitrypsin, dan mempunyai kestabilan yang mantap (tidak
mengendap atau menggumpal).
Langu memang bau da rasa khas
kedelai dan kacang-kacangan mentah lainnya, serta tidak disukai konsumen. Rasa
dan bau itu ditimbulkan oleh enzim lipsigenase yang ada dalam biji kedelai.
Enzim tersebut akan bereaksi dengan lemak pada waktu penggilingan kedelai,
terutama jika digunakan air dingin. Hasil reaksinya paling sedikit berupa
delapan senyawa volatil (mudah menguap), terutama etil-fenil-keton.
Bau dan rasa langu dapat dihilangkan
dengan cara mematikan enzim lipksigenase dengan panas. Cara yang dapat
dilakukan antara lain: (1) menggunakan air panas (suhu 80-100˚C) pada
penggilingan kedelai, atau (2) merendam kedelai dalam air panas selama 10-15
menit sebelum digiling. Agar bebas antitrypsin,
kedelai direndam dalam air atau larutan NaHCO3 0,5% selama semalam (8-12 jam) yang diikuti
dengan perendaman dalam air mendidih selama 30 menit.
Dalam susu kedelai terdapat bahan
padat yang dapat larut dan tidak dapat larut. Bahan –bahan tersebut pada
mulanya tercampur merata, tetapi, jika dibiarkan akan mengendap. Susu kedelai
yang mengandung endapan di bagian bawahnya tidak disukai konsumen, meskipun
sebenarnya tidak rusak.
3) Lesitin
Kedelai
Di dalam kedelai, kacang tanah,
jagung, dan bunga matahari terdapat senyawa kimia yang dinamakan lesitin.
Lesitin adalah campuran fosfatida dan senyawa-senyawa lemak yang meliputi
fosfatidil kolin, fosfatidil etanolamin, fosfatidil inositol (penentuan mutu
dan khasiatnya), dan lain sebagainya.
Lesitin merupakan bahan penyusun
alami pada hewan maupun tanaman. Lesitin paling banyak diperoleh dari kedelai.
Awal mula digunakannya lesitin adalah pada tahun 1890-an sebagai pengemulsi pada
margarine, yaitu berupa kuning telur, yang dungan lesitinnya lebih tinggi, dan
fosfatida lainnya. Sekarang lesitin dapat diperoleh di pasaran dengan macam tingkat kelarutan dan angka HLB; untuk
digunakan pada pembuatan roti cokelat, margarin dan lain-lain. Hidroksil
lesitin memiliki banyak gugus polar yang dapat mendispersi cepat dalam air, dan
digunakan pada pembuatan roti kue dan produk-produk adonan manis.
Menurut H. Unus S., dalam sebuah artikel mengatakan bahwa
lesitin kedelai merupakan buldozer kolesterol yang bisa membuat awat muda.
Minum susu kedelai setiap hari membuat Dr. Edward yang telah berusia 80 tahun
pulih kesehatannya. Bahkan pada usia 88 tahun ia masih menghasilkan penemmuan
ilmiah mengenai khasiat lesitin. Lesitin HPF (Highly Purified Fraction) adalah sejenis lesitin kedelai
dengan kadar fosfatidil kolin optimal (70-75%)
serta mengandung asam amino esensial.
Khasiat zat yang mampu meningkatkan vitalitas dan memudahkan
sel tubuh itu semakin popiler setelah Dr. Edward, mengemukakan hasil
penelitiannya pada Biocontrol News and
Infoemation, Discover dan Science News.
Lesitin dapat dihasilkan dari bahan hewani maupun nabati.
Dr. Edward dalam H. Unus S. dalam Wisnu Cahyadi, menyatakan bahwa lesitin
nabati paling baik dari lesitin hewani yang mempunyai sifat superior (dapat
berfungsi sebagai peremaja sel tubuh sehingga vitalitasnya meningkat). Lesitin
nabati yang dimaksud dari hasil penelitiannya adalah lesitin yang terkandung di
dalam kedelai memiliki sifat lebih unggul sebagai peremaja sel tubuh, jika
dibandingkan lesitin dari bahan-bahan lainnya. Pada kacang kedelai kandungan
lesitin bersama zat-zat lannya merupakan senyawa yang sangat tinggi khasiatnya
sebagai obat, awet muda, penguat, dan mempertinggi daya tahan tubuh. Kesimpulah
ini dikeluarkan ketika ia berusia diatas 80 tahun dan keadaan fisiknya melemah
serta sakit-sakitan. Namun setelah minum susu kedelai setiap saat,
lama-kelamaan kesehatannya pulih. Kekuatan dan vitalitas hidupnya semakin baik
dan mantap.
“Lesitin memiliki sifat emulsif terhadap lemak. Didalam
tubuh orang berusia tua, kadar lrmak di dalam darahnya selalu tinggi selama 5-7
jam sehingga mengendap di dalam jaringan. Oleh karena itu, jika orang tua
sebelum makan menyantap bahan makanan yang mengandung lesitin maka kehadirannya
dapat menetralkan atau menormalkan lemak di dalam darahnya dalam waktu singkat
sehingga kondisinya akan pulih kembali menjadi “muda”. Akan tetapi sebaliknya,
apabila kandungan lemak semakin menggumpal dalam darah maka aliran darah akan
teranggu, nadi akan mengeras dan pembuluh darah kemungkinan akan pecah,” tulis
Dr. Edward.
Kolesterol adalah bahan esensial untuk membangun dinding sel
serta diperlukan untuk memudahkan sel tubuh yng jumlahnya miliaran. Secara umum
ada dua kandungan kolesterol yang didapatkan di dalam darah, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein). LDL umumnya
dinamakan kolesterol jahat karena apabila kadarnya meningkat akan menyebabkan
penimbuanan dan selanjutnya meningkatkan risiko arterosklerosis (penyumbatan
pembuluh jantung). HDL umumnya dinamakan kolersterol baik, karena dapat
berperan sebagai pendobrak atau mengurangi penimbunan kolesterol pada pembuluh
darah. Kehadiran HDL akan mengurangi risiko arterosklerosis. Oleh karena itu,
sehat tidaknya kadar kolesterol seseorang, ditentukan oleh bandingan LDL dan
HDL. Jumlah yang dianggap aman, jika kandungan LDL 60-70% sedang HDL sekitar
25%.
Di dalam dinding sel pembuluh darah, lesitin HPF dapat
menyebabkan LCAT (lecithine cholesterol
acyl transferase), yang berperan dalam menentukan sintesis kolesterol
menjadi ester-kolesterol. Ester-kolesterol ini sangat penting dalam pembentukan
HDL, yang berguna sebagai alat pembersih kolesterol berlebih. Ester-kolesterol
bersifat leih mudah bergerak dan non asterogenik (tidak menyebabkan
arterosklerosis) serta mudah dimetabolisasi di dalam hati.
Lesitin yang antara lain terkandung dalam sari kedelai sudah
dijadikan obat oral sejak sekitar 50 tahun lalu. Fungsinya sebagai penggempur
lemak dan membuat awet muda. Kini kudah ada yang berbentuk cairan infus.
Lesitin (lecithine) sebenarnya senyawa phosphatidyl choline (PC) yang
terdapat dalam sari kedelai. Ia memiliki banyak sebutan, antara lain
phosphatidyl, phosphatidylinositol, PC-55, ethanolamine, serine, choline, kelecin,
lecithol, soy lechithin, vegilecithin, atau vitrellin.
Senyawa PC umumnya ditemukan dalam selaput sel tumbuhan dan
hewan, termasuk dalam jaringan urat saraf dan otak kita. Choline —bagian
terbesar dari PC --- ditemukan dalam hati, oatmeal, kubis, dan
kembang kol.
Keistimewaan lesitin karena sifatnya yang lipoprotik, yaitu
mendorong pengangkutan asam lemak dari hati ke jaringan-jaringan tubuh atau
meiningkatkan pembakaran lemak di hati. Dengan begitu, dapat mencegah timbulnya
lemak secara berlebih. Kemanpuan inilah yang kemudian membawa lesitin menjadi
bahan terapi. Di dalam tubuh, senyawa yang terkandung dalam sari kedelai bekerja
mengikis timbunan lemak (plak) pada dinding pembuluh nadi, yang kemudian larut
dalam darah. Selain dapat menurunkan kadar kolesterol, lesitin juga memasok
choline pada tubuh dan meningkatkan pembentukan acethylcholine, zat untuk
kepentingan neurotransmitterpada otak. Oleh karena itu, dalam hal tertentu
lesitin dapat membantu anak meningkatkan kemampuan belajar.
Kemampuannya mengurangi lemak, berkat banyaknya kandungan
asam lemak tak jenuh linoleat omega 6 (hingga 55%), oleat (9,8%), dan
arakhidonat (5,5%). Molekul lemak-lemak tak jenuh ini berikatan rangkap dan
suka mengikat molekul lemak lain dengan ikatannya yang masih kosong. Sesudah
menggaet lemak lain, lalu membawanya untuk dibakar di tempat-tempat yang
memerlukannya dalam tubuh sebagai energi.
Tujuh khasiat lesetin kedelai
Menurut Dr. Edward dalam H. Unus S.
dalam Wisnu Cahyadi, secara umum secara umum khasiat lesitin (antara lain dari
kacang kedelai) dari hasil penelitiannya adalah sebagai berikut.
a.
Membantu “megganyang”
timbunan lemak dan dapat menghancurkan tumpukan kolesterol yang berlebihan.
Hasilnya kolesterol dalam darah dapat diatur.
b.
Membantu mengatur sistem
metabolisme yang normal melalui sirkulasi kelenjar tubuh, kelenjar endokrin,
dan sebagainya.
c.
Membantu memperbaiki
jaringan otot yang sedang bergenerasi dan membuat kekuatannya.
d.
Memperkuat kapasitas
konsumsi oksigen untuk memungkinkan tubuh bekerja lebih baik dengan memiliki
energi yang lebih besar.
e.
Menyebabkan proses
metabolisme tubuh menjadi lebih baik, dengan meningkatkan distribusi asam
amino, serta meningkatkan daya tahan lidamen terhadap kerusakan, daya
tahan tulang punggung,tulang bahu, dan
lutut.
f.
Menghindari terjadinya
proses pengerasan urat nadi, karena lesitin masuk ke dalam sistem
neurol-arterial.
g.
Membantu distribusi lemak
ke seluruh bagian tubuh.
Lesitin HPF pada kedelai sudah lama
diketahui perannya dalam pembentukan HDL, tidak perlu diragukan lagi. HDL
dikeal sebagai kolesterol baik, karena dapat membuldozer LDL atau kolesterol
jahat penyebab penyumbatan pembuluh darah jantung, yang umum disebut PJK
(penyakit jantung koroner).
Susu kedelai merupakan minuman yang
bergizi tinggi, terutama karena kandungan proteinnya. Selain itu susu kedelai
juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, provitamin A,
vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air. Namun, perhatian masyarakat kita
terhadap jenis minuman ini pada umumnya masih kurang, padahal jika dilihat dari
harganya, susu kedelai lebih murah dari susu produk hewani.